Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Pembangunan Bidang Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2005 s/d 2007 di Propinsi Kalimantan Selatan

1. Perkembangan Industri Perkembangan industri di Provinsi Kalimantan Selatan hingga akhir tahun 2006 mencapai 39.455 unit usaha atau naik sebanyak 6,00% dari 37.222 unit usaha pada tahun 2005 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 93.771 orang atau naik sebanyak 8,00% dari 86.825 orang pada tahun 2005, nilai investasi mencapai sebesar Rp. 143,383 milyar. Nilai produksi mencapai Rp. 590,157 milyar dengan nilai bahan baku mencpai Rp. 331,093 milyar dan nilai tambah mencapai Rp. 259,082 milyar atau naik sebesar 6,21% dari nilai tambah sebesar Rp. 243,938 milyar pada tahun 2005. LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI TAHUN 2005-2006 No. URAIAN s.d TAHUN PERTAMBANGAN % 2005 2006 1 Unit Usaha 37.222 39.455 2.233 6,00 2 Tenaga Kerja 86.825 93.771 6.946 8,00 3 Nilai Investasi 137.868.655 143.383.401 5.514.746 4,00 4 Nilai Produksi 560.470.312 590.175.239 29.704.927 5,30 5 Nila

Pembangunan Sektor Perhubungan di Kalsel

Sektor perhubungan merupakan bagian integral dari kagiatan produksi dan distribusi yang peranannya penting dalam perhubungan nasional, baik sebagai penunjang maupun perangsang perhubungan ekonomi daerah  dan bagian sektor pembangunan lainnya. Untuk bisa menjalankan peranan tersebut diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengen-dalian maupun pengawasan program-program pembangunan sektor perhubungan yang harus didukung dengan data dan informasi yang akurat dan lengkap guna mewujudkan jasa perhubungan yang lancar, aman, handal dengan tarip terjangkau oleh masyarakat.  1.Sub Sektor Perhubungan Darat a. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Perkembangan perekonomian  suatu daerah sangat dipengaruhi oleh lancarnya tahapan distribusi. Salah satunya tergantung kondisi sarana dan prasarana angkutan. Salah satu prasarana angkutan khususnya angkutan darat adalah mutu jalan. Pada tahun 2006 tercatat panjang jalan Nasional  876 km dan jalan Provinsi di Kalimantan Selatan 1.056,38 km. Tota

Pembangunan Bidang Pertambangan dan Energi di Kalsel

Gambar
A. Pembangunan Bidang Pertambangan Berdasarkan kondisi riil di daerah, memperhatikan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang serta dengan memperhatikan potensi dan faktor strategis yang ada, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan selalu melaksanakan pembangunan di sektor pertambangan dan energi dalam usaha untuk mendukung pembangunan di daerah sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), adapun program pembangunan tersebut tercermin dalam bentuk data dan statistik sampai dengan Tahun 2007. 1. Luas Lahan Pertambangan Luas bukaan tambang sampai dengan Tahun 2007, adalah sebagai berikut: NO PENGGUNAAN LAHAN SATUAN (Ha) 1 Luas ijin Pertambangan yang Dikeluarkan 228.556,25 Ha 2 Luas Bukaan Tambang 8.810,22 Ha 3 Lahan Yang Direklamasi 6.239,57 Ha 4 Lahan Yang Direvegetasi 3.431,54 Ha 5 Sarana dan Prasarana 1.444,01 Ha Bila dibandingkan dengan luas Provinsi kalimantan Selatan,

Paris Barantai

Gambar
Wayah pang sudah Hari baganti musim ......... ... Kotabaru gunungnya bamega Bamega ombak manampur di sala karang Ombak manampur disala karang Batamu lawanlah adinda Adinda Iman di dada rasa melayang Iman di dada rasa malayang Pisang sirat tanamlah babaris Babaris sabatangbamban ku halangakan Sabatangbamban kuhalangakan Bahalat gununglah babaris Babaris hatiku dandam kusalangakan Hatiku dandam kusalangakan Burung binti batiti di batang Dibatang si batang buluh kuning manggading Sibatang buluh kuning manggading Malam tadi bamimpilah datang Nang datang rasa bapaluk lawan si ading Rasa bapaluk lawan si ading Kacilangan lampulah di kapal Dikapal anak walanda main komidi Anak walanba main komidi Kasiangan guringlah sabantal Sabantal tangan kadada hidung kapipi Tangan kadada hidung kapipi http://www.bappeda-kotabaru.info/umum/88/

Pembangunan Perkebunan di Kalsel

PENDAHULUAN Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Kalimantan Selatan sebagai bagian integral dari pembangunan wilayah Propinsi Kalimantan Selatan, dilaksanakannya pembangunan Sub Sektor Perkebunan untuk memperkuat kerangka dasar pondasi pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan serta meningkatkan stabilitas dan ketahanan Nasional yang sehat dan dinamis. Pembangunan Sub Sektor Perkebunan diarahkan tidak hanya pada upaya meningkatkan produksi-produktivitas semata, tetapi lebih diupayakan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kualitas kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu seluruh kegiatan pembangunan perkebunan lebih menekankan pada pembinaan dan pemberdayaan petani/masyarakat perkebunan, baik dalam kemampuan menjalankan usaha tani, pemasaran hasil, berkemampuan menerapkan teknologi dan dapat memanfaatkan seoptimal mungkin sumberdaya secara efektif, efisien dan lestari. Kegiatan pokok usaha tani yang diprioritaskan dalam pengembangan pembangunan perkebun