Persebaran Biota di Permukaan Bumi
Horisontal : Cenderung memperluas areal dengan jalan menyebar ke segala arah pada daerah yang mempunyai elevasi yang relatif sama.
Vertikal : Cenderung memperluas areal dengan jalan menyebar ke arah daerah yang lebih tinggi atau rendah, seperti kearah puncak gunung, bukit, pegunungan, lembah, dataran, rawa, dsb.
Lima faktor alami yang mempengaruhi persebaran biota, baik ke arah vertikal maupun ke arah horisontal, yaitu faktor:
1. Klimatik
2. Oseanik
3. Topografik
4. Geomorfik, dan
5. Edafik
Faktor Klimatik
Ada 5 unsur iklim yang berpengaruh thd persebaran
biota:
1. Curah hujan
2. Suhu udara
3. Tekanan udara
4. Kelembaban udara, dan
5. Angin
Air hujan menjadi kebutuhan pokok bagi kelestarian sumberdaya air di permukaan bumi. Hujan dibutuhkan makhluk hidup: manusia, hewan dan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya, sehingga di setiap tempat yang mempunyai sumber air, maka di tempat itu akan bermukim makhluk hidup. Oleh karena itu, persebaran hujan berpengaruh thd persebaran makhluk hidup.
Suhu udara, berperan penting dalam penguraian bahan
organik dan mineral, sehingga menyebabkan bertambahnya kesuburan tanah. Tanah
yg subur umumnya ditumbuhi vegetasi yang lebat.
Unsur hujan dan suhu udara merupakan unsur yang
mengendalikan kelembaban udara di permukaan bumi. Kelembaban udara berpengaruh
thd kenyamanan hidup makhluk hidup, selain itu dapat mengendalikan evaporasi
dan evapotranspirasi sehingga kehilangan air dapat dicegah.
Suhu udara yang tinggi membuat udara berkembang, sehingga
menyebabkan tekanan udara berkurang. Tekanan udara yang berkurang akan terisi
oleh udara yang bertekanan tinggi. Bergeraknya udara tekanan tinggi ke tekanan
rendah menimbulkan gerakan udara atau angin.
Angin berpengaruh pada persebaran tumbuhan, yaitu dapat menyebarkan benih
tumbuhan dan berperan dalam persilangan benang sari dgn putik bunga, sehingga terjadi proses
pembuahan.
Faktor Oseanik
2 unsur oseanik yang mempengaruhi persebaran biota di
permukaan bumi, yaitu arus laut dan suhu laut. Contoh untuk tumbuhan darat/perairan: kelapa, bakau, dll. Ke 2 unsur oseanik ini
berperan dalam proses terjadinya daerah umbalan (upwelling) yg kaya akan
unsur –unsur hara dan plankton, sehingga potensial untuk perikanan.
Faktor Topografik
2 faktor topografik utama yang mempengaruhi persebaran
biota di permukaan bumi, yaitu: letak lintang dan relief permukaan
bumi.
Letak lintang merupakan faktor yang menentukan persebaran scr horisontal,, krn berkaitan erat dengan iklim.
Relief permukaan bumi (ketinggian tempat) yang berbeda akan mempunyai kondisi iklim yang berbeda. Kondisi iklim yg berbeda mengakibatkan biota yg hidup diatasnya akan berlainan pula. Oleh karena itu, relief berperan dalam persebaran biota secara vertikal.
Letak lintang merupakan faktor yang menentukan persebaran scr horisontal,, krn berkaitan erat dengan iklim.
Relief permukaan bumi (ketinggian tempat) yang berbeda akan mempunyai kondisi iklim yang berbeda. Kondisi iklim yg berbeda mengakibatkan biota yg hidup diatasnya akan berlainan pula. Oleh karena itu, relief berperan dalam persebaran biota secara vertikal.
Faktor Geomorfik
Ada 6 faktor geomorfik yg mempengaruhi persebaran biota,
yaitu: relief, letak benua atau basin samudera,
struktur kulit bumi, proses-proses alam, stadia dan tipe batuan.
Masa Paleozoikum zaman Perm, sekitar 280 megatahun yg lalu => seluruh daratan bumi menjadi satu benua (disebut: Pangea). Peristiwa biologi yg terjadi: punahnya bentuk-bentuk hewan laut termasuk Trilobit (Whitten, dkk, 1987).
Masa Mesozoikum zaman Trias, sekitar 250 megatahun yg lalu => Benua Pangea pecah jadi 2, yaitu: Laurasia dan Gondwana, pulau-pulau dan bagian daratan Asia Tenggara => bagian timur Benua Gondwana. Zaman trias ini muncul Dinosaurus yg pertama, pakis dan pohon jarum melimpah.
Zaman Jura, sekitar 215 megatahun yg lalu, bagian barat Indonesia, Tibet, Myanmar, Thailand, Malaisia, dan Sulawesi Barat terpisah dari Benua Gondwana. Zaman Jura ini, Dinosaurus dan amonit, serta burung dan hewan menyusui melimpah.
Zaman Kapur akhir, sekitar 145 megatahun yg lalu, dinosaurus dan amonit punah, serta terbentuk tumbuhan bunga pertama kali.
Masa Paleozoikum zaman Perm, sekitar 280 megatahun yg lalu => seluruh daratan bumi menjadi satu benua (disebut: Pangea). Peristiwa biologi yg terjadi: punahnya bentuk-bentuk hewan laut termasuk Trilobit (Whitten, dkk, 1987).
Masa Mesozoikum zaman Trias, sekitar 250 megatahun yg lalu => Benua Pangea pecah jadi 2, yaitu: Laurasia dan Gondwana, pulau-pulau dan bagian daratan Asia Tenggara => bagian timur Benua Gondwana. Zaman trias ini muncul Dinosaurus yg pertama, pakis dan pohon jarum melimpah.
Zaman Jura, sekitar 215 megatahun yg lalu, bagian barat Indonesia, Tibet, Myanmar, Thailand, Malaisia, dan Sulawesi Barat terpisah dari Benua Gondwana. Zaman Jura ini, Dinosaurus dan amonit, serta burung dan hewan menyusui melimpah.
Zaman Kapur akhir, sekitar 145 megatahun yg lalu, dinosaurus dan amonit punah, serta terbentuk tumbuhan bunga pertama kali.
Gerakan lempeng tektonik, menyebabkan hanyutan benua dan
terbentuknya struktur kulit bumi, seperti: lipatan, sesar, kekar, kubah,
ataupun gunungapi. Jenis-jenis struktur tersebut, dapat membentuk relief
pegunungan, perbukitan dan basin/cekungan, sehingga mempengaruhi persebaran
biota baik di lautan maupun di daratan.
Stadia merupakan faktor waktu terbentuknya bentanglahan
(landscape). Bentanglahan yang masih muda, umumnya mempunyai biota yang jarang
atau belum dihuni. Contoh: Pulau Rakata yg punya Gunungapi Krakatau yg baru 117
tahun yang lalu meletus, sekarang mulai subur kembali dan mendukung
keanekaragaman serangga, burung, dan pohon hutan.
Tipe batuan merupakan sumber hara bagi tumbuhan setelah
mengalami pelapukan atau pembetukan tanah. Persebaran batuan kadang-kadang
mencerminkan pula persebaran biota, khususnya tumbuhan. Contoh: Pohon Jati
sesuai tumbuh pada tanah-tanah berbatuan gamping.
Faktor Edafik
Ada 3 hal penting dalam faktor edafik yg berpengaruh dalam
persebaran biota di permukaan bumi, yaitu: Jenis tanah, Ketebalan Tanah dan Kesuburan Tanah.
Jenis tanah mempunyai sifat-sifat tertentu sehingga
dapat mencerminkan kedalaman tanah, kesuburan tanah dan kesesuaiannya untuk
tumbuhan tertentu.
Ketebalan tanah berpengaruh kuat thd tegakan vegetasi yg
tumbuh, umumnya tanaman keras tumbuh pada tanah yg tebal, sedang tumbuhan semak
atau perdu pada tanah yg dangkal.
Pengaruh faktor kesuburan tanah, adalah bahwa
semakin tanah itu subur, maka semakin banyak spesies yg hidup di lahan yg
berjenis tanah tersebut.
Komentar
Posting Komentar