Dampak Pembangunan Terhadap Kepunahan Fauna
Degradasi habitat
Pembangunan pada dasarnya merubah sistem yang sudah ada sebagai habitat
fauna. Perubahan sistem termasuk didalamnya berarti perubahan kualitas
lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan yang
dimaksud adalah kemampuan suatu bidang lahan untuk mensuplai sejumlah energi
kepada sejumlah organisme heterotrof di dalamnya. Daya dukung dapat dibagi
menjadi 4 tingkat yaitu :
1.
Daya dukung maksimal, yaitu daya dukung lingkungan yang
percepat pertumbuhan tunas lebih lambat dibanding percepatan konsumsinya. Tunas
yang tumbuh tidak pernah sempat berkembang menjadi tumbuhan yang lebih besar.
Kondisi seperti itulah yang menyebabkan kompetisi antar organisme sangat tinggi
untuk mendapatkan makanan. Kekurangan pakan menyebabkan kurus, kotor dan rentan
terhadap serangan penyakit.
2.
Daya dukung subsisten, kondisi daya dukung ini sudah
lebih baik dibandingkan dengan daya dukung maksimal karena percapatan tumbuhan
tunas sudah lebih tinggi. Kompetisi untuk mendapatkan makanan sudah lebih
rendah, hewan sudah lebih gemuk dan bersih serta lebih tahan terhadap serangan penyakit.
3.
Daya dukung optimal, yaitu daya dukung lingkungan yang
percepatan tumbuhnya tunas sebanding dengan kebutuhan konsumen. Kondisi tubuh
hewan sudah jauh lebih baik.
4.
Daya dukung sub-optimal, daya dukung lingkungan ini
menunjukkan bahwa rendahnya populasi yang mengkonsumsi tumbuhan yang ada,
sehingga banyak tunas yang akhirnya mengayu. Tingginya densitas tumbuhan yang
ada dapat mengurangi gerak hewan di dalamnya sehingga populasipun tetap rendah.
Penurunan produktivitas lingkungan
Produktivitas lingkungan ditengarai
dengan banyaknya jenis yang terdapat di dalamnya. Semakin banyak macam jenis
yang ada berarti keperluan hidup juga semakin tinggi, hal diikuti dengan
tingginya produktivitas sekunder yang dihasilkan oleh organisme heterotrof
yaitu konsumen yang tingkatannya lebih tinggi. Apabila kepunahan satwa semakin
tinggi berarti produktivitas lingkungan juga akan semakin rendah. Terganggunya
rantai makanan dan jaring makanan. Salah satu spesies hilang akan mengganggu
kestabilan komunitas karena dengan hilangnya satu spesies yang diperlukan oleh
banyak spesies yang ada diatasnya berarti akan terputusnya salah satu rantai.
Hal ini akan mengacaukan komponen jaring makanan. Kemungkinan yang terjadi
antara lain yakni meledaknya populasi satu jenis sehingga akan mendominasi
ruang yang ada sehingga spesies yang lain akan tersingkir. Munculnya spesies
dominan ini juga dapat menimbulkan hama atau pencemar biologik.
Penurunan Diversitas
Hilangnya suatu spesies tidak dapat
diukur dengan apapun, berarti hilangnya kekayaan jenis sekaligus genetis. Suatu
spesies yang hilang dapat dikatakan punah (extinc) apabila di daerah lain sudah
tidak ada populasinya. Hal ini dapat dijaga dengan cara pengelolaan yang sesuai
dengan kebiasaan hidupnya.
Penurunan densitas dan kemelimpahan
Penurunan
densitas dan kemelimpahan masih dapat diatasi dengan dilakukannya penangkaran
sehingga memungkinkan untuk meningkatkan lagi populasi di alam. Penangkaran
primata di Gunung Lawang termasuk yang berhasil dapat melepas kembali primata
yang sudah dewasa ke habitat aslinya
Komentar
Posting Komentar