Cukup Bergeser

Seorang bapak tua mempunyai kebiasaan duduk di depan rumahnya setiap pagi menikmati terbitnya matahari. Suatu hari dia pergi ke rumah anaknya yang menempati rumah baru. Seperti biasa pagi itu dia duduk di depan rumah anaknya untuk menikmati terbitnya matahari. Ternyata ada sebuah pohon yang cukup besar menghalangi pandangannya.
Dia memanggil anaknya dan berkata, “Nak, tolong tebang saja pohon itu. Dia menghalangiku melihat matahari terbit.”
“Mengapa harus ditebang pak? Bukankah bapak cukup menggeser tempat duduk saja,” kata anaknya.
“Oh iya, kamu benar Nak.” Lalu digesernya tempat duduknya dan kelihatanlah matahari terbit.

Hikmah

Kita sering menyalahkan dunia di luar sana padahal seringkali masalah itu ada pada diri kita sendiri. Bayangkan berapa korban yang jatuh apabila setiap ada masalah kita selalu menyalahkan yang di luar sana. Kita akan membenci mereka atau kalau perlu memerangi mereka, padahal setiap peperangan menghasilkan “menang jadi arang, kalah jadi abu.”
Langkah pertama ketika masalah timbul adalah “apa yang salah pada diriku” bukan “apa yang salah di luar sana”. Allah tidak akan merubah nasibmu sebelum engkau merubah apa yang ada pada dirimu. Artinya lihatlah diri sendiri!

Sumber :: Wisata Cinta : 77 Hikmah untuk Mencintai Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sapaan dalam Bahasa Banjar

Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)

Bahasa Banjar