Konservasi Tanah :: Metode Mekanik
Cara mekanik adalah cara pengelolaan
lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan
batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran
air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air
permukaan (Seloliman, 1997).
Pada prinsipnya konservasi mekanik
dalam pengendalian erosi harus selalu diikuti oleh cara vegetatif, yaitu
penggunaan tumbuhan atau tanaman dan penerapan pola tanam yang dapat menutup
permukaan tanah sepanjang tahun. Pengendalian erosi dan aliran permukanaan
merupakan persyaratan utama untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas lahan.
Metode tersebut ditujukan untuk memelihara, mempertahankan dan meningkatkan
produktivitas tanah. Pengendalian erosi dapat dilakukan baik melalui cara
vegetatif, mekanik dan kimia. Tindakan tersebut sangat mendesak untuk dilakukan
karena :
·
Kondisi topografi wilayah dilahan berombak,
bergelombang, berbukit dan lereng.
·
Kondisi curah hujan relatif tinggi.
·
Terjadinya pemadatan tanah khususnya di lahan
menyebabkan rendahnya air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga
terjadi aliran permukaan yang hebat.
·
Lahan masih terbuka dari terpaan hujan secara
langsung.
Metoda konservasi yang dapat dilakukan
diantaranya :
·
Pengolahan tanah
·
Pembangunan teras.
·
Pembuatan saluran disepanjang kontur yang
berfungsi sebagai saluran air untuk mengisi persediaan air dalam tanah.
·
Penanaman tanaman dalam setrip kontur.
Bentuk – bentuk konservasi tanah secara mekanik :
1. Teras bangku atau teras tangga
Teras bangku atau teras tangga
dibuat dengan cara memotong panjang lereng dan meratakan tanah di bagian
bawahnya, sehingga terjadi deretan bangunan yang berbentuk seperti tangga.
Fungsi utama teras bangku adalah:
·
memperlambat aliran permukaan;
·
menampung dan menyalurkan aliran permukaan
dengan kekuatan yang tidak sampai merusak;
·
meningkatkan laju infiltrasi tanah dan
·
mempermudah pengolahan tanah.
Teras bangku dapat dibuat datar
(bidang olah datar, membentuk sudut 0o dengan bidang horizontal), miring ke dalam/goler
kampak (bidang olah miring beberapa derajat ke arah yang berlawanan dengan
lereng asli), dan miring keluar (bidang olah miring ke arah lereng asli). Teras
biasanya dibangun di ekosistem lahan sawah tadah hujan, lahan tegalan, dan
berbagai sistem wanatani.
Teras bangku miring ke dalam (goler
kampak) dibangun pada tanah yang permeabilitasnya rendah, dengan tujuan agar
air yang tidak segera terinfiltrasi menggenangi bidang olah dan tidak mengalir
ke luar melalui talud di bibir teras. Teras bangku miring ke luar diterapkan di
areal di mana aliran permukaan dan infiltrasi dikendalikan secara bersamaan,
misalnya di areal rawan longsor. Teras bangku goler kampak memerlukan biaya
relatif lebih mahal dibandingkan dengan teras bangku datar atau teras bangku
miring ke luar, karena memerlukan lebih banyak penggalian bidang olah.
Efektivitas teras bangku sebagai pengendali erosi akan meningkat bila ditanami dengan tanaman penguat teras di bibir dan tampingan teras. Rumput dan legum pohon merupakan tanaman yang baik untuk digunakan sebagai penguat teras. Tanaman murbei sebagai tanaman penguat teras banyak ditanam di daerah pengembangan ulat sutra. Teras bangku adakalanya dapat diperkuat dengan batu yang disusun, khususnya pada tampingan. Model seperti ini banyak diterapkan di kawasan yang berbatu.
Efektivitas teras bangku sebagai pengendali erosi akan meningkat bila ditanami dengan tanaman penguat teras di bibir dan tampingan teras. Rumput dan legum pohon merupakan tanaman yang baik untuk digunakan sebagai penguat teras. Tanaman murbei sebagai tanaman penguat teras banyak ditanam di daerah pengembangan ulat sutra. Teras bangku adakalanya dapat diperkuat dengan batu yang disusun, khususnya pada tampingan. Model seperti ini banyak diterapkan di kawasan yang berbatu.
Beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dalam pembuatan teras bangku adalah:
·
Dapat diterapkan pada lahan dengan kemiringan
10-40%, tidak dianjurkan pada lahan dengan kemiringan >40% karena bidang
olah akan menjadi terlalu sempit.
·
Tidak cocok pada tanah dangkal (<40 cm)
·
Tidak cocok pada lahan usaha pertanian yang
menggunakan mesin pertanian.
·
Tidak dianjurkan pada tanah dengan kandungan
aluminium dan besi tinggi.
·
Tidak dianjurkan pada tanah-tanah yang mudah
longsor.
2. Gulud atau Guludan
Gulud adalah barisan guludan yang
dilengkapi dengan saluran air di bagian belakang gulud. Metode ini dikenal pula
dengan istilah guludan bersaluran. Bagian-bagian dari teras gulud terdiri atas
guludan, saluran air, dan bidang olah
Fungsi dari gulud hampir sama dengan
teras bangku, yaitu untuk menahan laju aliran permukaan dan meningkatkan
penyerapan air ke dalam tanah. Saluran air dibuat untuk mengalirkan aliran
permukaan dari bidang olah ke saluran pembuangan air. Untuk meningkatkan efektivitas
gulud dalam menanggulangi erosi dan aliran permukaan, guludan diperkuat dengan
tanaman penguat teras. Jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai penguat teras
bangku juga dapat digunakan sebagai tanaman penguat gulud. Sebagai kompensasi
dari kehilangan luas bidang olah, bidang teras gulud dapat pula ditanami dengan
tanaman bernilai ekonomi (cash crops), misalnya tanaman katuk, cabai rawit, dan
sebagainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan teras gulud:
·
Teras gulud cocok diterapkan pada lahan dengan
kemiringan 10-40%, dapat juga pada lahan dengan kemiringan 40-60% namun relatif
kurang efektif.
·
Pada tanah yang permeabilitasnya tinggi, guludan
dapat dibuat menurut arah kontur. Pada tanah yang permeabilitasnya rendah,
guludan dibuat miring terhadap kontur, tidak lebih dari 1% ke arah saluran
pembuangan. Hal ini ditujukan agar air yang tidak segera terinfiltrasi ke dalam
tanah dapat tersalurkan ke luar ladang dengan kecepatan rendah.
3. Teras individu
Teras individu adalah teras yang
dibuat pada setiap individu tanaman, terutama tanaman tahunan (lihat gambar).
Jenis teras ini biasa dibangun di areal perkebunan atau pertanaman buah-buahan.
4. Teras kebun
Teras kebun adalah jenis teras untuk
tanaman tahunan, khususnya tanaman pekebunan dan buah-buahan. Teras dibuat
dengan interval yang bervariasi menurut jarak tanam. Pembuatan teras bertujuan
untuk :
·
meningkatkan efisiensi penerapan teknik
konservasi tanah,
·
memfasilitasi pengelolaan lahan (land management
facility), di antaranya untuk fasilitas jalan kebun, dan penghematan tenaga
kerja dalam pemeliharaan kebun.
5. Rorak atau lubang resapan air
Rorak merupakan lubang penampungan
atau peresapan air, dibuat di bidang olah atau saluran resapan. Pembuatan rorak
bertujuan untuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung tanah
yang tererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak berfungsi sebagai
tempat pemanen air hujan dan aliran permukaan.
Dimensi rorak yang disarankan sangat bervariasi, misalnya kedalaman 60 cm, lebar 50 cm, dan panjang berkisar antara 50-200 cm. Panjang rorak dibuat sejajar kontur atau memotong lereng. Jarak ke samping antara satu rorak dengan rorak lainnya berkisar 100-150 cm, sedangkan jarak horizontal 20 m pada lereng yang landai dan agak miring sampai 10 m pada lereng yang lebih curam. Dimensi rorak yang akan dipilih disesuaikan dengan kapasitas air atau sedimen dan bahan-bahan terangkut lainnya yang akan ditampung.
Sesudah periode waktu tertentu, rorak akan terisi oleh tanah atau serasah tanaman. Agar rorak dapat berfungsi secara terus-menerus, bahan-bahan yang masuk ke rorak perlu diangkat ke luar atau dibuat rorak yang baru.
Dimensi rorak yang disarankan sangat bervariasi, misalnya kedalaman 60 cm, lebar 50 cm, dan panjang berkisar antara 50-200 cm. Panjang rorak dibuat sejajar kontur atau memotong lereng. Jarak ke samping antara satu rorak dengan rorak lainnya berkisar 100-150 cm, sedangkan jarak horizontal 20 m pada lereng yang landai dan agak miring sampai 10 m pada lereng yang lebih curam. Dimensi rorak yang akan dipilih disesuaikan dengan kapasitas air atau sedimen dan bahan-bahan terangkut lainnya yang akan ditampung.
Sesudah periode waktu tertentu, rorak akan terisi oleh tanah atau serasah tanaman. Agar rorak dapat berfungsi secara terus-menerus, bahan-bahan yang masuk ke rorak perlu diangkat ke luar atau dibuat rorak yang baru.
Komentar
Posting Komentar