Pelangi is Rainbow

Sore tadi saat sedang asyik bersemedi di dalam kamar, saya mendengar suara di balkon kamar kost "pelanginya cantik, pelanginya cantik". Karena penasaran saya pun melongok keluar, ternyata di luar ada Zeki (yang menghuni kamar tepat di sebelah kiri kamar saya) sedang terkagum-kagum melihat pelangi setengah lingkaran berlatarkan langit berwarna jingga. Memang cantik pelanginya. Spontan saya mengambil HP dan mengambil gambar pelangi tersebut.


*pelangi tadi sore dari balkon kamar saya*

..
Dari situ saya terinspirasi untuk berbagi mengenai masalah pelangi pada postingan kali ini.
OK,,check this out..
..
Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya (http://id.wikipedia.org/wiki/Pelangi).
Pelangi bisa terlihat di langit usai hujan atau saat gerimis. Selain itu pelangi juga bisa terlihat di sekitar air terjun.

Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana pelangi bisa terbentuk?
Begini, cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (cahaya yang terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup melihat paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari dan akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.

Pelangi merupakan busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya.

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Jadi, untuk melihat pelangi, posisi kita harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang kita. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sapaan dalam Bahasa Banjar

Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)

Bahasa Banjar